OPINI

Kesederhanaan dan Dedikasi A.R. Fachruddin dalam Menyinari Muhammadiyah

Penulis: Romdoni, M.Pd. (Kabag Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin)

Civitas academica Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin tentu mengenal beliau yang namanya digunakan sebagai nama kampus tercinta ini. Namun, akankah kita sudah mengenal dengan sosoknya dan jasa-jasanya dalam memelihara dan mengembangkan Muhammadiyah? Berikut sekelumit kisah kesederhanaan tentang Pak A.R. Fachruddin.

Beliau adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah dengan masa kepemimpinan terlama. Tugas dan beban beliau cukup berat karena harus memimpin organisasi yang memiliki ratusan perguruan tinggi, rumah sakit, ribuan sekolah, dan amal usaha lainnya yang berada di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah.

Kesederhanaan adalah salah satu sifat yang melekat dalam sikap dan prinsip Pak A.R. Fachruddin. Semasa hidupnya, Pak A.R. menghidupi keluarga hanya dari uang pensiun jawatan agama dan hasil berjualan bensin di depan rumahnya.

Ketika terpilih menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA), Pak A.R. Fachruddin mendapatkan mobil dinas dari negara. Akan tetapi, begitu tiba di Jogjakarta, mobil tersebut langsung diserahkan ke UMY guna dijadikan sebagai mobil dinas rektor. Di kesempatan lainnya, Pak A.R. Fachruddin hendak pulang ke rumah dari kantor PP Muhammadiyah. Akan tetapi, beliau justru izin menumpang mobil dinas Majelis Dikti PP Muhammadiyah yang rencana berjalan searah.

Kesederhanaan beliau bahkan terus bertahan sepanjang hayatnya. Pada saat wafat, beliau tidak meninggalkan rumah, mobil, dan harta berharga lainnya untuk ahli waris. Kediaman beliau saat ini sudah menjadi kantor PP Muhammadiyah, yakni di Jalan Cik Di Tiro, Yogyakarta.

Masih banyak kisah kesederhanaan Pak A.R. Fachruddin. Perlu diingat bahwa kesederhanaan beliau tidak membatasi dedikasinya dalam menjalankan amanah dan tanggung jawabnya. Sepatutnya, kita meneladani kesederhanaan dan dedikasi Pak A.R. Fachruddin, terutama dalam memberikan kontribusi nyata bagi kampus tercinta dan Muhammadiyah.